Aku berumur empat tahun ketika ayahku meninggal, ibuku adalah PNS guru SD yang pada waktu itu gaji PNS bukan menjadi dambaan seperti sekarang ini. Aku belum mempunyai rumah idaman investasi masa depan, aku tinggal bersama eyang dengan rumah sederhana separuh tembok ke bawah, separuhnya adalah dari bambu. Rumah eyangku sederhana sekali namun bersih dan nyaman, menurut aku cukup sebagai rumah idaman investasi masa depan. di belakang rumah ada kolam ikan gurameh yang setiap saat bisa dipancing untuk dimakan. Sekali waktu dipanen untuk menambah pendapatan.
Di samping kanan rumah membujur sungai alami dengan ikan sidat dan udang masih banyak, airnya yang bening seperti tipikal sungai di pegunungan. Di depan rumah idaman investasi masa depan banyak berdiri pohon cengkeh dengan rumput jepang yang tergelar rapi di bawahnya.
Di sekeliling kolam ikan eyang menanam sayuran tomat, lombok dan oyong. Nenekku memanfatkan hasil sekeliling rumah idaman investasi masa depan untuk memasak. Kami jarang membeli sayur di warung apalagi mekanan instan.